AN FISIOLOGI PENCERNAAN

Mulut
Mulut
merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar
(vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian
dalam yang terdiri dari rongga mulut.
Faring
Faring
merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut,
dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang
berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan
esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang
terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk
melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung.
Esofagus
Esophagus
merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung,
bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya
dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu
tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini
bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu esophagus.
Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
Lambung
Lambung
merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum
pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium
kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah
diafragma dan di depan pancreas.
Lambung
memiliki fungsi sebagai berikut :
Fungsi
motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.
Fungsi
sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase.
Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein
menjadi proteosa an peptone.
Usus Halus
Usus
halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus
merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan
limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi
chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus
halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam
folat.
Usus Besar
Usur
besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik
atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah
mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
Hati
Merupakan
kelenjar terbesar di dalam tubuh
Kantong
empedu
Merupakan
sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah
di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm
Pankreas
Merupakan
kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang +
15 cm.
Rektum
Merupakan
lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian
rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu
otot polos dan otot lurik.
Proses Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi
·
Ingesti
§ Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
§ Memotong makanan menjadi potongan-potongan
yang halus ( proses pengunyahan ).
§ Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar
salivarius/ kelenjar ludah
§ Menelan makanan (deglutition)
·
Digesti
Makanan yang
telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati
oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim
pencernaan dan asam lambung, meliputi
§ Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim
amylase
§ Protein dipecah menjadi dipeptida dan asam
amino oleh enzim pepsin dan
trypsin
§ Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam
lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase
·
Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan
monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen
gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
·
Defekasi
Pengeluaran
sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
Hormon-hormon terkait dengan
Kebutuhan Nutrisi
·
Hormon Insulin
Pengertian
Insulin adalah hormon
yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh.
Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil
glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
Insulin menghentikan
penggunaan lemak sebagai sumber energi dengan menghambat pelepasan glukagon.
Dengan pengecualian dari diabetes mellitus dan sindrom gangguan metabolisme
Metabolik, insulin diberikan dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk
menghilangkan kelebihan glukosa dari darah, yang sebaliknya akan menjadi racun.
Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai
menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi melalui glikogenolisis, yang
memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa, yang kemudian
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat adalahekanisme
metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol
untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel tubuh).
Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.
Fungsi
Fungsi insulin yang
mengikat :
•
Aktivitas hormon
•
binding protein
•
Proses metabolisme
glukosa
•
generasi metabolit
prekursor dan energi
•
respons fase-akut
•
permukaan sel reseptor
transduksi sinyal terkait
•
sel-sel sinyal
•
kematian sel
•
glukosa transportasi
•
negatif dari proses
regulasi protein katabolik
•
positif regulasi dari
proses biosintesis oksida nitrat
•
negatif regulasi
vasodilatasi
•
positif regulasi
vasodilatasi
•
alpha-beta sel T
aktivasi
•
regulasi sekresi
protein
•
positif regulasi
sekresi sitokin
•
positif regulasi
nitrat oksida sintase kegiatan
·
Hormon Glukagon
Pengertian
Glukagon adalah suatu
hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam
hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri
dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon.
Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen
menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran
darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko
menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa
tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati,
menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
Fungsi
Fungsi molekul
reseptor yang mengikat :
•
Aktivitas hormon
•
glukagon reseptor yang
mengikat
§ Komponen seluler
•
ekstraseluler wilayah
•
ekstraseluler wilayah
•
ruang ekstraseluler
•
fraksi larut
•
sitoplasma
•
membran plasma
•
membran plasma
Proses biologis
•
proses metabolisme
cadangan energi
•
sinyal transduksi
•
G-protein reseptor
ditambah protein signaling jalur
•
G-protein signaling,
ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
•
perilaku makan
•
proliferasi sel
•
negatif pengaturan
nafsu makan
•
regulasi sekresi
insulin
•
seluler respon
terhadap stimulus glukagon
·
Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Pengertian
Hormon pertumbuhan
(GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan
regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan
adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan
disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis
anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi
secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan
yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan.
Fungsi
Hormon pertumbuhan
digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan
pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
·
Hormon Tiroksin
Pengertian
Tiroksin adalah hormon
utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein
(blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.
Tiroksin diproduksi
oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin
dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur
fungsi tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar
pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon
thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika
tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang
menghambat produksi TSH.
Fungsi
Fungsi hormone
tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.
·
Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
Pengertian
Kortisol adalah
hormone steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal.Hal in I dirilis dalam respo terhadap stress dan tingkat rendah
glukokortikoid darah.
Fungsi
Fungsi utama dalam
tubuh :
* Meningkatkan gula darah melalui
glukoneogenesis
* Menekan sistem kekebalan tubuh
* Membantu dalam metabolisme lemak,
protein, dan karbohidrat
·
Hormon Somatostatin
Pengetian
Somatostatin (SS)
adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk
hipotalamus. Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam
menanggapi peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti
konsentrasi glukosa darah rendah.
·
Hormon Epinefrin / Norepinefrin
Pengertian
Norepinefrin (INN)
(disingkat norepi atau NE) adalah nama AS untuk noradrenalin (BAN) (disingkat
NA atau NAD), sebuah katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon dan
neurotransmitter. Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh
norepinefrin digambarkan sebagai noradrenergik. Noradrenalin istilah (dari
bahasa Latin) dan norepinefrin (berasal dari bahasa Yunani) yang dipertukarkan,
dengan noradrenalin menjadi nama umum di sebagian besar dunia.
Fungsi
1. sebagai neurotransmitter dilepaskan dari
neuron simpatis yang mempengaruhi jantung. Peningkatan norepinefrin dari saraf
simpatik meningkatkan laju kontraksi
2. Sebagai hormon stres, norepinefrin
mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana perhatian dan tanggapan
dikendalikan
3. Ketika norepinefrin bertindak sebagai
obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan tonus vaskular
(ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor aktivasi, hal ini menyebabkan
refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan denyut jantung
Makronutrien dan Mikronutrien
·
Makronutrien
Karbohidrat
Karbohidrat memegang
peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia
dan hewan yang harganya relative murah.Semuua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhsn. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan
sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal
dari udara dan air (H2O)dari tanah. Karbohidrrat yan g dihasilkan adalah
karbohidrat sederhana glukosa.Disamping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas
di udara.
Fungsi Karbohidrat
1. Sumber energi
Fungsi utama
karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber
utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak di dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkaloriin
karbohidrat didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera sebagian disimpan sebagi glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringn lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk. System saraf sentral
dan otak sama sekali tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya.
2. Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi
rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida, sejak lahir manusia
menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis
tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula
paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat
kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7;mmaltosa 0,4; dan laktosa 0,2.
3. Penghemat protein
Bila karbohidrat
makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya,
bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilakan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.Bahan-bahan ini
dibentuk dalam hati dan dikelurkan melalui urine dengan mengikat basa berupa
ion natrium.Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan
dehidrasi.pH cairan tubuh menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau
asidosisyang dapat merugikan tubuh.Dibutuhkan antara 50-100 gram karbohidrat
sehari untuk mencegah ketosis.
5. Membantu pengluaran feses
Karbohidrat membantu
pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada
feses. Selul osa dalam serat makanan mengatur peristaltic usus sedangkan
hemiselulosa dan pectin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga
memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Lemak
Klasifikasi:
• Lipid Sederhana
1. Lemak Netral (Ester Asam Lemak Dengan
Gliserol), sumber:
- Monogliserida
- Digliserida
- Trigliserida
2. Ester Asam Lemak Dengan Alkohol Berberat
Molekul Tinggi
- Malam
- Ester Sterol
- Ester Nonsterol
- Ester Vitamin A Dan
D
• Lipid Majemuk
(Compound Lipids)
1. Fosfolipid
2. Lipoprotein
• Lipid Turunan
(Derived Lipids)
1. Asam Lemak
- jenuh
- tak jenuh
2. Sterol
- kolesterol dan
ergosterol
- hormone steroid
- vitamin D
- garam empedu
3. Lain-lain
- karotenoid dan
vitamin A
- vitamin E
- vitamin K
Protein
Protein adalah bagian
dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di
dalam jarigan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan
zat-zat gizi dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah
protein.Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai
prekursor sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang
tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul
makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikar satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung
unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari
berat protein.
Fungsi Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.
Protein tuubh berada
dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah dan disintesis kembali.
Riap hari sekita 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini.
Dinding usus setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram
protein setiap hari.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial
tubuh.
Hormon tiroid,
epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.Ikatan-ikatan ini
bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang
terjadi di dalam tubuh.
3. Mengatur keseimbangan air.
Keseimbangan cairan
tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan protein dan
elektrolit.
4. Memelihara netralitas tubuh.
Protein tubuh
bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar jaringan
tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).
5. Pembentukan antibodi
kemampuan tubuh
terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim
yang terdapat terutama di dalam hati.
6. Mengangkut zat-zat gizi
protein memegang
peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melaui
dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan
melalui membran sel ke dalam sel-sel.
7. Sumber energi.
Protein menghasilkan
energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini relatif lebih
mahal.
• Mikronutrien
Vitamin
Vitamin adalah zat –
zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan
dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.
Perbedaan antara
vitamin yang larut dalam lemak dan dalam air
Vitamin larut lemak
§ Larut dalam lemak dan pelarut lemak
§ Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan
disimpan dalam tubuh Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu.
§ Gejala defisiensi berkembang lambat.
§ Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari –
hari.
§ Mempunyai precursor atau provitamin.
§ Hanya mengandung unsur C,H, dan O.
§ Diabsorpsi melalui system limfa
§ Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks.
§ Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah
relative rendah (6 – 10 x KGA)
Vitamin larut air
§ Larut dalam air
§ Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat
sedikit.
§ Dikeluarkan melalui urin.
§ Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat.
§ Harus selalu ada dalam makanan sehari – hari.
§ Umumnya tidak mempunyai precursor
§ C, H, dan O juga mengandung N, kadang – kadang
S dan Co.
§ Diabsorpsi melalui vena porta.
§ Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan
kompleks.
§ Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi atau
megadosis (> 10 x KGA)
Mineral
Tubuh tidak mampu
mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan
(essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan
Protein
• Metabolisme Lemak
Metabolisme Lemak
adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.Gliserol mengikuti jalan
metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C
dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut
pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul asam
lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut Asetil
Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak. Keton Bodies
atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak, terdiri dari:
Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
• Metabolisme
Karbohidrat
- Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi
glikogen dan disimpan dalam hepar
- Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan
dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara langsung
- Dirubah menjadi cadangan lemak
- Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen
dengan bantuan insulin
• Metabolisme Protein
Metabolisme protein
merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino
digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein
yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita.
Degradasi ini merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya
digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani).
Metabolisme Purin, Pirimidin, dan
Porfirin
• Metabolisme Purin
• Adenosin → Inosin → Hiposantin →
Santin → Asam Urat
• Guanosin → Guanin → Santin → Asam
Urat
• Santin oksidase adalah enzim yang
merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus
halus
• Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh
tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit
berbentuk tophi
Metabolisme Pirimidin
• Sitosin → Urasil → Dihidrourasil →
Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
• Timin → Dihidrotimin → Asam β
ureidoisobutirat → CO2 + NH3
• Katabolisme pirimidin terutama
berlangsung di hati
Metabolisme Porfirin
• Protein hemoglobin merupakan protein
yang terdiri dari rantai polipeptida yang dinamakan APOPROTEIN dan gugus lain,
yaitu gugus PROSTETIK.
• Perkataan hemoglobin adalah singkatn
kata yang mempunyai arti globulin darah. Protein tersebut mengandung porfirin
yang terikat pada besi di samping polimer asam amino. Oleh karenanya porfirin
besi disebut HAEMA sedangkankan apoproteinnya disebut GLOBIN.
• Sintesis dan katabolisma hemoprotein
dan berbagai protein lain yang mengandung Fe terjadi secara terus menerus dalam
tubuh seiring dengan sintesis dan katabolisme porfirin serta pemakaian kembali
atom Fe.
Pembentukan Urea
Urea adalah suatu
senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,oksigen dan nitrogen
dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang
terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini
adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsepvitalisme.Urea merupakan produk
metabolik mengandung nitrogen dari katabolisme protein pada manusia.
Hampir seluruh ureum
dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam amino).Urea berdifusi
bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel.Zat ini dipekatkan dalam
urinuntuk diekskresikan.
Lebih dari 90% urea
diekskresikan melalui ginjal, dansebagian melalui saluran gastrointestinal dan
kulit.Pada ginjal normal, 40% sampai 70% urea yang sangat difusif bergerak
secara pasif keluar dari tubula ginjal dan ke dalam interstitium, yang pada
akhirnya memasuki plasmakembali.
Keadaan Kenyang dan Puasa
Kenyang
Selama makan, kita
memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan di
serap.Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP,
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan
tersebut disimpan.
Selama periode dari
permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau
keadaan absorptive.
Puasa
Kadar glukosa darah
memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar
kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau
pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan
glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin.
Namun, apabila kita
berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai
keaadaan pasca obsobtif.
Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :
1) Memberi kesempatan beristirahat bagi
sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan minumam.
2) Memberi kesempatan bagi sel dan
jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus selama
sebelas bulan.
3) Menghindarkan penderita diabetes,
tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan tertentu yang
menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4) Melatih kemampuan untuk lebih dapat
mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental yang
prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.
Tanda dan Gejala gangguan Nutrisi
Tanda dan gejala
kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1.
Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan
umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang
baik adalah lesu.
2.
Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari
postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi
kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3.
Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik
adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang
dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering
merasa nyeri dan edema.
4.
Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang
iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul
jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan
dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.
5.
Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama jntung normal,
tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100
kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.
6.
Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah
tertidur dan mudah capek
7.
Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau,
kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut
kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8.
Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit
halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak
baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9.
Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna
merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk :
wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar
disekitar hidung dan mulut.
10.
Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus,
penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi
angular pada sudut mulut.
11.
Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna
merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi
bengkak dan mudah berdarah.
12.
Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna
merah muda, halus.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan
bengkak, kasar, warna daging
13.
Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak
berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk :
penampilan salah posisi.
14.
Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata
terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk :
kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15.
Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan
keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku
mudah patah.
16.
Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak
nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis,
kesemutan dan lemah.
Proses keperawatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama proses keperawatan, pengkajian data
terhadap pasien harus sistematis dan akurat. Dengan pengkajian dapat menentukan
aktifitas untuk memecahkan masalah klien dan digunakan sebagai sumber data
dasar yaitu data fisiologis, psikologis, sosiobudaya, perkembangan, dan
spiritual.
Untuk mengkaji status nutrisi pasien
dipaparkan pendekatan ABCD, yaitu:
a.
Anthropolometric measurement
Tujuan pengukuran ini adalah mengevaluasi
pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi serta ketersediaan energi tubuh.
Pengukuran anthopometrik terdiri atas:
1.
Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa
dan alita dilakukan dalamposisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi
pada posisi terbaring. Satuan tinggi badan adalah cm atau inchi.
2.
Berat badan
Alat ukur berat badan yang lazim digunakan
adalah timbangan manual, meskipun ada alat ukur yang mengunakan sistem digital
elektrik. berat badan yang ideal: (TB-100)± 10&. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengukur berat badan:
a.
Alat ukur skala ukur yang digunakan tetap sama setiap kali menimbang
b.
Menimbang tanpa alas kaki
c.
Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang
d.
Waktu (jam) penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan
(menurut Wanit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns
Nurul Chayati, S.Kep, 2007. “Buku ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan
Aplikasi dalam Praktik”)
3.
Tebal lipatan kulit
Bertujuan untuk menentukan presentase lemak
pada tubuh, mengkaji kemungkinan malnutrisi, berat badan normal, atau obesitas.
Area yang sering digunakan untuk pengukuran ini adalah lipatan kulit trisep
(trisep skinfold [TSF] skapula, dan suprailiaka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengukuran antara lain:
a.
Anjuran klien unutk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil
pengukuran
b.
Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien
c.
Dalam pengukuran TSF, utamakan lengan klien yang tidak dominan
d.
Pengukuran TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas, antara akronim
dan olekranon
e.
Klien dianjurkan untuk rileks saat pengukuran
f.
Alat ukur yang digunakan adalah kapiler
g.
Nilai normal wanita :
16,5-18 cm
Pria
: 12,5-16,5cm
4.
Lingkar Tubuh
Umumnya area tubuh yang digunakan untuk
pengukuran ini kepala, dada, dan otot bagian lengan atas.
b.
Biochemical data
Pengkajian status nutrisi klien ditunjang
dengan pemeriksaan laboratorium. Klien diperiksa darah dan urinnya yang
meliputi pemeriksaan hemoglobin, hemaktokrit, albumin. Albumin berfungsi untuk
memelihara kesembangan cairan dan elektrolit serta untuk transportasi nutrisi
dan hormone.
1.
Hemoglobin normal
Pria : 13-16 g/dl
Wanita
: 12-14 g/dl
2.
Hematokrit normal
Pria : 40-48 vol %
Wanita
: 37-43 vol%
3.
Albumin normal
Pria dan wanita: 4-5,2 g/dl
c.
Clinical sign of nutrional status
Klien dengan maslah nutrisi akan
memperhatikan tanda-tanda abnormal tersebut bukan saja pada organ-organ
fisiknya tetapi juga fisiologisnya. Tanda-tanda klinik untuk mengetahui status
individu:
Organ / sistem tubuh
Tanda normal
Tanda abnormal
Rambut
Licin, berkilau, baik kering atau berminyak
Kusam, rontok, tumbuh tidak sempurna
Kulit
Halus, sedikit basah, tugor baik
Kering, pecah-pecah, bersisik
Mata
Bersih an bersinar, konjuntiva tidak pucat
Tidak bercahaya, konjungtiva pucat
Cardiovaskuler
HR, tensi, nadi, irama jantung teratur
HR, tensi tidak normal, irama jantung tidak
teratur
Otot-otot
Kuat dan berkembang biak
Lembek dan berkembang tidak baik
Gastrointestinal
Nafsu makan baik, BAB/BAK teratur dan normal
Nafsu makan kurang, diare, sulit menelan,
konstipasi
Aktifitas
Bersemangat, giat dan tidur normal
Energi kurang, lemah, susah tidur
Neurologi
Refleks normal, emosi dan perhatian baik
Refleks kurang, iritable, perhatian kurang,
dan emosi labil
Clinikal singn gangguan nutrisi di golongkan
sebagai berikut:
1.
Protein calorie malnutrision (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat
kekurangan kualitas dan kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kateggori sebagai
berikut:
a.
PCM/PEM ringan
BB kurang dari 80% dari BB normal sesuai umur
b.
PCM/PEM sedang
60% dari BB normal sesuai umur Sd 80% dari BB
normal
c.
PCM/PEM berat
BB kurang dari 60% dari BB normal sesuai umur
2.
Kwashior
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein
yang tidak adekuat pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan ASI. Defisiensi
protein dapat berakibat: retardasik metal, kemunduran, apatis, edema, otot-otot
tidak tumbuh dll. Tanda klinis kwashiokor:
a.
Odem
b.
Gangguan pertumbuhan
c.
Perubahan kejiwaan
d.
Otot tumbuh terlihat lemah
3.
Maramus
Sindrom akibat defisiensi calorie d protein.
Defisiensi kalori dan protein berakibat: kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan
tubuh, BB < dari normal, diare
PCM juga berakibat kurang baiknya penanganan
klien selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan
4.
Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila
berat badan lebih dari normal (20-30%>normal)
5.
Over weight
Suatu keadaan berat badan 10% melebihi berat
badan ideal
d. Dietery history
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan
diet. Akan tetapi cara ini hanya merangsang pengeluaran cairan, bukan perubahan
kebiasaan makanan (Moore Courney, Mary, 1997). Pola makan dan kebiasaan makan
dipengaruhi oleh budaya, latar belakang, status sosial ekonomi, aspek
psikologi. Faktor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi nutrisi/diet klien:
Pola diet/makan
Vegetarian, tidak makan ikan laut, dll
Pengetahuan tentang nutrisi
Penentuan tingkat pengetahuan klien mengenai
kebutuhan nutrisi
Kebiasaan Makanan
MI melihat bersama-sama, makan sambil
mendengarkan musik, makan sambil melihat televisi
Makanan kesukaan
Suka makan lalap, suka sambel, suka coklat,
suka roti
Pemasukan cairan
Jumlah cairan tiap hari yang diminum, jenis
minuman, jarang minum
Problem diet
Sukar menelan, kesulitan mengunyah
Tingkat aktivitas
Jenis pekerjaan, waktu bekerja siang/malam,
perlu makanan tambahan atau tidak
Riwayat kesehatan/ pengkomsumsian obat
Adanya riwayat penyakit diabetus melitus,
adanya alergi
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada
masalah kebutuhan nutrisi adalah:
1.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: keadaan dimana intake nutrisi
kurang dari keadaan metabolism tubuh
·
Kemungkinan ditemukan data:
a.
Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara
berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker
b.
Disfagia akibat kelumpuhan serebral
c.
Penurunan absorpsi nutrisi akibat toleransi laktosa
d.
Penurunan nafsu makan
e.
Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun
pengeluaran lainnya
f.
Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya
g.
Kesulitan mengunyah
·
Masalah klinik yang berhubungan dengan:
a.
Anoreksia nervosa
b.
AIDS
c.
Pembedahan
d.
Kehamilan
e.
Kanker
f.
Anemia
g.
Marasmus
2.
Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan nutrisi
Definisi: klien dengan risiko atau actual mengkonsumsi
makanan melebihi dari kebutuhan metabolism tubuh
·
Kemungkinan data yang ditemukan:
a.
Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
b.
Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
c.
Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
d.
Penurunan kebutuhan metabolisme
e.
Kelebihan asupan
f.
Perubahan gaya hidup
·
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a.
Obesitas
b.
Hipotiroidesme
c.
Klien dengan pemakaian kortikosteroid
d.
Imobilisasi
Perencanaan
Tujuan :
1.
Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2.
Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3.
Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan :
1.
Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan
kebutuhan nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2.
Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3.
Ajarkan untuk merencanakan makanan
4.
Kaji tanda vital dan bising usus
5.
Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6.
Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan
lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi
secara umum dapat dilakukan dengan cara:
·
Mengurangi kondisi atau gejala
penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
·
Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering
memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi
·
Menata ruangan senyaman mungkin
· Menurunkan stress psikologis
·
Menjaga kebersihan mulut
·
Menyajikan makanan mudah dicerna
·
Hindari makanan yang mengandung gas
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis
secara umum dapat dilakukan dengan cara:
·
Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman
bikarbonat rendah kalori atau 1/2 atau 1/4
larutan hiderogen peroksida dan air sebagai pembersih mulut
·
Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan
kepadatan seperti jus atau sop kental
·
Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara
umum dapat dilakukan dengan cara :
·
Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi
tempat tidur
·
Pertahankan posisi selama 10-15 menit
·
Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esophagus
·
Mulai dari jumlah yang kecil
·
Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan yang pedas atau asam,
makanan berserat (sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi
secara umum dapat dilakukan dengan cara:
·
Hindari makanan yang mengandunf lemak
·
Berikan motivasi untuk
menurunkaanberat badan
·
Lakukan program olah raga
Implementasi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri
dengan cara membantu memberikan
makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.
Alat dan Bahan:
1.
Piring
2.
Sendok
3.
Garpu
4.
Gelas
5.
Serbet
6.
Mangkok cuci tangan
7.
Pengalas
8.
Jenis diet
Prosedur kerja:
1.
Cuci tangan
2.
Jelasksn prosedur yang akan dilakukan
3.
Atur posisi klien
4.
Pasang pengalas
5.
Anjurkan klien untuk berdoa sebelum makan
6.
Bantu untuk melakukan makan dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi
sedikit dan berikan minum sesudah makan
7.
Setelah selesai, bersihkan mulut klien dan anjurkan untuk duduk sebentar
8. Cacat hasil atau respon pemenuhuan terhadap
makan
9.
Cuci tangan
2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa
Penduga/Lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa
penduga/lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang
tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa
penduga. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
Alat dan Bahan:
1.
Pipa penduga dalam tempatnya
2.
Corong
3.
Spuit 20 cc
4.
Pengalas
5.
Bengkok
6.
Plester, gunting
7.
Makana dalam bentuk cair
8.
Air matang
9.
Obat
10.
Stetoskop
11.
Klem
12.
Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop)
13.
Vaselin
Prosedur kerja:
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3.
Atur posisi klien dengan posisi semiflower
4.
Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
5.
Letakkan bengkok di dekat klien
6.
Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari
epigastinum sampai hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda
batasnya
7.
Berikan vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu
masukkan melalui hidung secara perlahan-lahan sambil klien dianjurkan untuk
menelannya
8.
Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan
cara:
·
Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem
dibuka), perhatikan bila ada gelembung maka pipa masuk ke paru, dan jika tidak
ada gelembung maka pipa masuk ke lambung. Setelah itu diklem atau dilipat
kembali
·
Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan
dengarkan dengan stetoskop. Bila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa
tersebut sudah masuk, setelah itu keluarkan udara yang ada didalam sebanyak
jumlah yang dimasukkan
9.
Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan cara
pasang corong atau spuit pada pangkal pipa
10.
Masukkan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat
pinggirnya
11.
Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, setelah itu bila ada
masukkan obat dan beri minum lalu pipa penduga diklem
12.
Catat hasil tau respons klien selama pemberian makanan
13.
Cuci tangan
3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa
cairan infuse yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara
sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer (untuk nutrisi
parental parsial). Pemberian nutrisi melalui parental dilakukan pada klien yang
tidak bias makan melalui oral atau pipa nasograstik dengan tujuan untuk
menunjang nutrisi sentral yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan harian.
1.
Nutrisi Parenteral Parsial
Merupakan pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena.
Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral.
Cairannya yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.
2.
Nutrisi Parenteral Total
Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi
sepenuhannya melalui cairan infuse karena keadaan saluran pencernaan klien
tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang
mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000, cairan ini yang mengandung asam
amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti intralipid
3.
Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk
jangka waktu lama dan melalui vena perifer.
(Hidayat,AAA & Uliyah, M, 2005)
Evaluasi
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan
adanya kemampuan dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi
kurang dari kebutuhan.
2.
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan
3.
Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan
adanya proses pencernaan makanan yang adekuat
Kebutuhan nutrisi
tirah baring absolut
Cara menghitung kaLori : BMR+Aktivitas+SDA
1.
BMR
Ireton – jones digunakan pada pasien sakit
berat dimana jika tidak ada maka dissi 0 dan jika ada diisi 1
2.
Tentukan
berat/ringan/jenis aktivitas
3.
Menghitung SDA
SDA adalah 10% jumlah energy dan energy aktivitas
IMT ( Indeks Masa Tubuh)
Kurus :Berat :<17
Sedang :17-18,5
Normal 18,5- 25
Gemuk :Ringan 25-27
Berat >27
Perhitungan berat badan
Berat badan ideal = (TB-100)-10%(TB-100)