Cara Menghitung Tetesan Infus :
a. Dewasa :
Tetesan/Menit =
Keterangan :
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro
Comoh Soal :
1. Seorang
pasien dewasa memerlukan rehidrasi dengan 1000ml (2 botol) infus dalam waktu
satu jam, maka tetesan permenit ?
Jawab : Jumlah tetesan/menit =
2. Berapa
tetes macro per menit tetesan 500 cc infus RL harus diberikan agar habis dalam
4 jam?
Jawab :
Jumlah cc Rl yang diberikan perjam : 500 cc ÷ 4 jam = 125
cc/jam
Jumlah cc RL yang diberikan per menit :
125 cc ÷ 60 = 2,083 cc/menit
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro
Jadi 2,083 cc = (2,083 x 20) = 41,66 tetes makro
(2,083 x 60) 124,98 tetes mikro.
b. Anak :
Tetesan/Menit =
Contoh
Soal :
1. Seorang
pasien neonatus memerlukan rehidrasi dengna 250 ml infus dalam waktu 2 jam,
maka tetesan permenit ?
Jawab : Jumlah tetesan/menit =
Mengukur Intake dan Output Cairan
Pengukuran intake dan output cairan merupakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk mengukur jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh (intake) dan
jumlah cairn yang keluar dari tubuh (output). Tujuan dari mengukur intake dan
output cairan yaitu untuk menentukan status keseimbangan cauran tubuh klien dn
juga untuk menetukan tingkat dehidrasi klien.
Prosedur :
a. Tentukan
jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Cairan yang masuk ke dalam tubuh
melalui air minum, air dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme) dan
cairan intrvena.
b. Tentukan
jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, cairan yang keluar dari tubuh
terdiri atas urine, insensible water loss (IWL), feses, dan muntah.
c. Tentukan
kseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus intake-output.
Keseimbangan Intake dan Output :
a. Rata-rata intake cairan perhari :
1). Air minum : 1500 - 2500 ml
2). Air dari makanan : 750 ml
3). Air hasil metabolism oksidatif : 300 ml
b. Rata-rata output cairan perhari :
1). Urine : 1-2
cc/kgBB/jam
2). Insensible
water loss :
- dewasa
: IWL = 10-15 cc/kgBB/hari
-
anak-anak : IWL = 30-umur th cc/kgBB/hari
- bila
ada kenaikan suhu :
IWL = 200 (suhu sekarang sampai
36,8oC)
3). Feses :
100-200 ml
*NB : Rumus menghitung tetesan infus
Pada
anak (mikro)
cc x 60 tetes (mikro)
60/detik x 24 jam
Pada dewasa (makro)
cc x 20 tetes (makro)
60/detik x 24 jam
Ket : cc :
dalam kolf (pack) biasanya 500 cc
Tanda-Tanda
Dehidrasi Pada Anak
Bayi dan anak-anak lebih rentan terhadap
dehidrasi dibandingkan orang dewasa. Dehidrasi pada anak-anak dapat berkembang
dengan cepat dan sangat berbahaya. Dehidrasi bisa terjadi jika bayi dan anak-anak
mengalami kekurangan cairan akibat muntah, diare, demam, atau berkeringat.
Dehidrasi dapat berupa dehidrasi ringan yang mudah diatasi, dehidrasi sedang,
atau dehidrasi berat. Dehidrasi berat dapat menyebabkan shock, kondisi yang
mengancam jiwa.
Anak-anak dan bayi mungkin belum dapat
menyampaikan apa yang sedang ia rasakan kepada orang tuanya, sehingga agak
sulit untuk mengtahui tanda-tanda dehidrasi pada anak. Lalu bagaimana cara
mengetahui bahwa anak kita mengalami dehidrasi?
dehidrasi pada anak bayi
Tanda-tanda
dehidrasi ringan pada anak:
·
Anak
lebih haus daripada biasanya (rewel).
·
Urin
anak lebih gelap dari biasanya.
Tanda-tanda
dehidrasi sedang pada anak:
·
Anak
jauh lebih haus daripada biasanya.
·
Mulut
dan mata anak lebih kering dari biasanya.
·
Urin
anak jauh lebih gelap dari biasanya.
·
Tidak
pipis selama 6-8 jam atau lebih.
·
Tidak
ada air mata saat menangis
·
Merasa
pusing saat dia berdiri atau duduk tegak.
Tanda-tanda
dehidrasi berat pada anak:
·
Mulut
dan mata anak sangat kering.
·
Tidak
pipis selama 12 jam atau lebih.
·
Anak
tampaknya tidak waspada atau tidak mampu berpikir jernih.
·
Anak
terlalu lemah atau pusing untuk berdiri.
·
Anak
mungkin pingsan.
Hubungi
dokter jika anak Anda memiliki salah satu dari gejala dan tanda berikut:
·
Mulut
kering
·
Menangis
tanpa air mata
·
Tidak
pipis selama enam jam
·
Mata
cekung
·
Darah
dalam tinja
·
Nyeri
perut
·
Muntah
selama lebih dari 24 jam, atau muntah yang konsisten berwarna hijau
·
Demam
tinggi lebih dari 103 F (39,4 C)
·
Kurang
aktif dari biasanya
·
Buang
air kecil lebih dari biasanya
·
Dehidrasi
berat merupakan keadaan darurat medis, sehingga Anda harus segera membawanya ke
Unit Gawat Darurat (UGD).
Tanda-tanda dehidrasi pada dewasa
·
Dehidrasi Ringan
kehilangan cairan
2-5% dari berat badan semula.
o Tanda ciri dehidrasi antara
lain :
mulut dan bibir kering serta lengket, turgor
kulit normal, denyut jantung meningkat, tenggorokan kering, sakit kepala.
·
Dehidrasi Sedang.
Kehilangan cairan 5%
dari berat badan semula.
o Tanda dehidarasi
sedang antara lain:
orang yang mengantuk, pusing, otot lemah,
mata kering, haus, produksi urin sedikit dan mulai berwarna kuning tua, silau
melihat sinar, suhu tubuh meningkat (demam).
·
Dehidrasi Berat.
Kehilangan cairan 8%
dari berat badan semula
o Tanda dehidrasi berat
antara lain:
urine berwarna kuning gelap sampai oranye
tua, hipotensi, ekstremitas dingin, kram otot, kondisi fisik sangat lemah,
lidah bengkak, nadi cepat (takikardia), elastisitas hilang, mata cekung,
menggigil, penurunan fungsi ginjal, kulit kering, terkadang bisa sampai terjadi
pingsan.
Tanda-tanda
dehidrasi pada Lansia
Masalah cairan yang lebih sering dialami
lansia adalah kekurangan cairan tubuh, hal ini berhubungan dengan berbagai
perubahan-perubahan yang dialami lansia, diantaranya adalah peningkatan jumlah
lemak pada lansia, penurunan fungsi ginjal untuk memekatkan urin dan penurunan
rasa haus.
Tanda-tanda utama kekurangan cairan pada
lansia antara lain :
Terjadi peningkatan suhu tubuh
Dapat terjadi peningkatan frekuensi
pernafasan dan kedalaman pernafasan (normal : 14 – 20 x/menit)
Peningkatan frekwensi denyut nadi (normal :
60-100 x/mnt), nadi lemah, halus.
Tekanan darah menurun.
Terjadi penurunan jumlah urine
Jika terjadi kekurangan cairan juga akan
nampak perubahan fisik pada lansia, antara lain :
Kulit kering dan agak kemerahan.
Lidah kering dan kasar.
Mata cekung.
Penurunan berat badan yang terjadi secara
tiba-tiba atau drastis.
Turgor kulit menurun.
Selain perubahan yang nampak pada fisik,
akibat kekurangan cairan yang dialami oleh seorang lansia bisa mengakibatkan
hal-hal sebagai berikut :
Penurunan kesadaran
Gelisah
Lemah
Pusing
Tidak nafsu makan
Mual dan muntah
Kehausan (pada lansia kurang signifik)
Kebutuhan
cairan pada anak,dewasa,lansia
Pada pria dewasa 55-60% berat tubuh adalah air, pada
perempuan dewasa air meliputi 50-60% berat tubuhnya. Air juga merupakan
kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia sehingga asupan air pun sebaiknya
seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan. Asupan air yang kurang akan
menimbulkan masalah kesehatan, begitupun sebaliknya asupan air yang berlebih
juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, khususnya pada mereka yang menderita
penyakit ginjal & gagal jantung serta pada orang lanjut usia.
Kebutuhan Cairan Tubuh Pada Bayi dan Anak
Intake – Output Cairan Pada Bayi dan Anak
Intake Cairan
Jurnlah air yang dianjurkan untuk diberikan
pada bayi penting, terutama pada bayi muda dibandingkan dengan golongan umur
selanjutnya, karena air merupakan nutrien yang medium untuk nutrien yang lain.
Oleh karena itu, intake nutrien ditentukan oleh kadarnya dalam cairan dan
jumlah cairan (termasuk air) yang diberikan. Sebaliknya, air dapat diberikan
tanpa bersama-sama dengan nutrien yang lain. Menurut umur, dalam keadaan biasa,
kebutuhan air rata-rata bayi sebagai berikut.
Tabel Kebutuhan air pada bayi per kg berat
badan.
Umur
Rata – rata Kebutuhan Air / Kg BB / 24 Jam
6 Bulan 130
-140 ml
9 Bulan 125
– 145 ml
1 Tahun 120
– 135 ml
Kebutuhan intake cairan berbeda-beda pada
berbagai usia, berhubungan dengan luasnya permukaan tubuh, kebutuhan metabolik
dan berat badan.
Tabel.
Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat
badan
Umur
BB (Kg) Kebutuhan
Cairan
3 hari
250-300
1 tahun 9,5
2 tahun 11,8 1350-1500
6 tahun 20 1800-2000
10 tahun 28,7 2000-2500
14 tahun 45 2200-2700
18 tahun 54 2200-2700
Kebutuhan Cairan Pada Lansia
Berat badan (lemak tubuh) cenderung meningkat
dengan bertambahnya usia, sedangkan sel-sel lemak mengandung sedikit air,
sehingga komposisi air dalam tubuh lansia kurang dari manusia dewasa yang lebih
muda atau anak-anak dan bayi.
Fungsi ginjal menurun dengan bertambahnya
usia. Terjadi penurunan kemampuan untuk memekatkan urine, mengakibatkan
kehilangan air yang lebih tinggi.
Terdapat penurunan asam lambung, yang dapat
mempengaruhi individu untuk mentoleransi makanan-makanan tertentu. Lansia
terutama rentan terhadap konstipasi karena penurunan pergerakan usus. Masukan
cairan yang terbatas, pantangan diet, dan penurunan aktivitas fisik dapat
menunjang perkembangan konstipasi. Penggunaan laksatif yang berlebihan atau
tidak tepat dapat mengarah pada masalah diare.
Lansia mempunyai pusat haus yang kurang
sensitif dan mungkin mempunyai masalah dalam mendapatkan cairan (misalnya
gangguan dalam berjalan) atau mengungkapkan keinginan untuk minum (misalnya
penderita stroke).
Menghitung Balance Cairan Data 24 jam yang dipakai!
Rumus Balance Cairan
Inteake / cairan masuk = Output / cairan
keluar + IWL (Insensible Water Loss)
Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan
cairan dalam makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat
yang di drip, albumin dll.
Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam,
jika pasien dipasang kateter maka hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak
terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung di
botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter, kemudian feses.
IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah
cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap
hawa nafa.
RUMUS IWL
IWL = (15 x BB )
24 jam
Cth:
Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C (suhu normal)
IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam
24 jam
*kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc/24
jam
*Rumus IWL Kenaikan Suhu
[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal
24 jam
Cth:
Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc
IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc
24 jam
= (20×2) + 37,5cc
24
= 1,7 + 37,5 = 39cc/jam
*CM : Cairan Masuk
Menghitung balance cairan seseorang harus
diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan dan Umur..karena
penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus
diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan mana yang output
cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy
do (PT. Otsuka Indonesia) penghitungan
wajib per 24 jam bukan pershift.
PENGHITUNGAN
BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA
Input cairan:
1.
Air
(makan+Minum) = ……cc
2.
Cairan
Infus = ……cc
3.
Therapi
injeksi = ……cc
4.
Air
Metabolisme = ……cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan:
1)
Urine = ……cc
2)
Feses = …..cc (kondisi
normal 1 BAB feses = 100 cc)
3)
Muntah/perdarahan
,cairan drainage luka/cairan NGT terbuka
= …..cc
4)
IWL(Insensible
Water Loss)= …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
Contoh Kasus:
Tn Y
(35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari
kedua..akibat appendix perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran
composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37 °C:
masih dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning
kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage
berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1
ampul /kolf : 2000 cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan jumlah urine
1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1
gram yg didripkan dalam NaCl 50 cc
setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn Y!
Input Cairan: Infus = 2000 cc
Tranfusi WB = 300 cc
Obat injeksi = 100 cc
AM
= 300 cc (5 cc x 60 kg)
2700 cc
Output cairan: Drainage =
100 cc
NGT =
200 cc
Urine =
1700 cc
IWL = 900 cc
(15 cc x 60 kg)
2900 cc
Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam :
Intake cairan – output cairan
2700 cc – 2900 cc
– 200 cc.( defisit )
Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk
menghitung output terutama IWL gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai
36,8 °C adalah konstanta
Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah
Balance cairannya?
berarti nilai IWl Tn Y= 900 + 200 (38,5
°C – 36,8 .°C)
= 900 + 200 (1,7)
= 900 + 340 cc
= 1240 cc
Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam
penjumlahan kelompok Output :
Drainage
100 cc
NGT
200 cc
Urine 1700
cc
IWL
1240 cc +
————————–
3240 cc
Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu
febris pada Tn Y adalah : 2700 cc – 3240 cc =
-540 cc ( defisit )
Menghitung Balance cairan anak tergantung
tahap umur, untuk menentukan Air
Metabolisme, menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995)
dari PT. Otsuka Indonesia yaitu:
Usia
Balita (1 – 3 tahun) : 8
cc/kgBB/hari
Usia 5
– 7 tahun : 8 – 8,5
cc/kgBB/hari
Usia 7
– 11 tahun : 6 – 7
cc/kgBB/hari
Usia 12
– 14 tahun : 5 – 6
cc/kgBB/hari
Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak =
(30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc –
1 cc/kgBB/hari
CONTOH :
An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua
dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: “rewel, tidak nafsu makan; malas
minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah” Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran
composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C;
petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan,
Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24
jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan anak
ini!
Input cairan:
Minum : 1000 cc
Infus : 1000 cc
AM :
112 cc + (8 cc x 14 kg)
2112 cc
Out put cairan: Muntah
: 100 cc
Urin : 1000 cc
IWL :
378 cc + (30-3 tahun) x 14 kg
1478 cc
Balance cairan = Intake cairan – Output
Cairam
2112 cc – 1478
cc
+ 634 cc
Sekarang hitung balance cairannya jika suhu
An x 39,8 °C !
yang perlu diperhatikan adalah penghitungan
IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus:
IWL + 200 ( Suhu Tinggi – 36,8 °C) 36,8 °C adalah konstanta.
IWL An X
= 378 + 200 (39,8 °C – 36,8 °C)
378 + 200 (3)
378 + 600
978 cc
Maka output cairan An X = Muntah
: 100 ccUrin : 1000 cc
IWL :
978 cc
———————
2078 cc
Jadi Balance cairannya = 2112 cc – 2078 cc=34
cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar