Sabtu, 19 Desember 2015

Tokoh inspirativ saya

Nama               : Ike Faradilah
NIM                : 1510022
Tokoh inspirasi: Iwan Fals
Buku                : Kisah dan Kajian orang-orang ternama (REFLEKSI KEHIDUPAN)
Penulis              :AN.Ubaedy
                          Imam Ratrioso, Psi.
Penerbit             : PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Mencintai Pilihan
Belajar dari pengalaman Iwan Fals
Dunia ini menawarkan kepada kita kebebasan memilih profesi,kebebasan memilih pekerjaan,atau kebebasan memilih bidang prestasi sekehendak kita.jumlah pilihan itu terus bertambah dan mungkin tidak berkurang.Tak salah memang kalau kita selama ini menyimpulkan bahwa untuk berprestasi di bidang apapun dibutuhkan pusaka yang bernama bakat yang selalu kita asumsikan sebagai keunggulan bawaan dari lahir yang di berikan kepada orang tertentu dan tidak diberikan kepada yang lain.Namun,cukuplah bakat itu dijadikan pusaka tunggal?pengalaman Iwan Fals dan studi ilmiyah para ahli menyimpulkan hal yang berbeda.
IWAN FALS,yang bernama lengkap Virgiawan Listianto,Lahir di Jakarta,3 September 1961.
Pendidikan formalnya di Bandung dan di Jakarta;SMP 5 Bandung,SMAK BPK Bandung,Sekolah tinggi publistik,Jakarta.pernah menjadi juara adzan tingkat DKI dan Kejuaraan Karate Tingkat Nasional.
“Dari kecil aku bercita-cita jadi tentara.dalam bidang olah raga sempat berprestasi.tetapi music lebih menarik,sejak SMP ia sudah berlatih musik – mulai dengan cara ngamen disejumlah acara sosial ,ciptakan lagu sendiri yang sempet di udarakan di Radio 8 EH,Bandung ,yang kemudian di bredel.masuk dapur rekaman:mereka berbekal uang hasil penjualan sepeda motor Iwan,ternyata album kurang sukses di pasaran.Album SARJANA MUDA, album solo perdananya.
Pada Tahun 1982,istri Iwan,Rosana melahirkan anak pertamanya,Galang Rambu Anarki,di tengah keadaan ekonomi sulit,tetpi Iwan tetap bersyukur dengan membuat lagu berjudul GALANG RAMBU ANARKI.
MENCINTAI PILIHAN
1.     Aktualisasi Potensi
Bakat yang kita miliki barulah berupa potensi:tidak langsung menjadi prestasi sebelum aksi.
Edie Robinson mengatakan bahwa punya bakat merupakan hal biasa dalam kehidupan manusia;yang menyebabkan luar bias adalah perjuangan memberdayakan bakat itu.Mantan Presiden Amerika ,Benjamin Franklyn,mengingatkan:”jangan sembunyikan bakatmu kaarena bakat itu diberikan untuk digunakan.”
Aritotle mengatakan :”Kehebatan itu tidak bias diciptakan hanya oleh sekali beraksi melainkan oleh pembiasaan(habitution)”--- “Excellence is not an act but habit.”
Eric Hoffer (1902-1983),penulis dan filsuf Amerika,menyimpulkan : “Kita sering mendengar omongan orang bahwa bakat yang kita miliki akan menciptakan peluang bagi kita.Namun,yang sering kali terjadi dalam praktik hidup bukan itu.Kemauan keraslah yang menciptakan peluang dan menunjukkan bakat.”
“Kekuatan tidak datang dari kemenangan.Kekutan lahir dari perjuangan.Jika anda terus berjuang melawan keputusasaan dan memutuskan untuk tidak pernah menyerah,itulah kekuatan.”Arnold
“Kekuatan seseorang itu tida ditentukan oleh kekuatan fisiknya melaikan oleh kekuatan kemauannya (indomitable will),Mahatma Gandhi”
Einstein mengatakan : “Tak ada karya hebat yang lahir dari seseorang yang sedang dilanda kegundahan.”
2.     Konflik Diri
Salah satu penyebab yang paling mendasar adala munculnya konflik diri: kita berperang melawan diri kita dan kalah.
Kalau kita sudah tidak bahagia dengan diri kita ,tidak cinta pada kehidupan kita, sulit rasanya kita bias mencintai apa yang kita lakukan, mencintai profesi yang kita pilih , atau mencintai keinginan yang kita perjuangkan.
1)      Penilaian diri
Penilaian dari kita sendiri , apakah kita menilai diri kita negativ atau positive ?
Citra diri merupakan aspek terpenting dalam pendidikan melebihi materi akademik,citra diri yang kuat melahirkan keputusan hidup yang kuat, dan sebaliknya dengan yang lemah .Penyebab orang lari dari tantangan hidup adalah kepercayaan diri yang lemah.
2)      Kemandekan
Dari fiman Tuhan,ada pelajaran yang bias kita ambil bahwa yang menyebabkan kita tak sanggup bersyukur bukanlah persoalan ada atau tidaknya nikmat yang kita terima.Nikmat Tuhan itu sangat tak terhitung .Ketidak sanggupan kita untuk bersyukur lebih disebabkan oleh kesalahan kita dalam menggunakan penglihatan mata pikiran.
Anthony Robbins menyarankan kita menggunakan 10% dari waktu dan pikiran kita untuk melihat masalah dan mengunakan 90%nya untuk memikirkan solusi dari masalah itu.
Semua orang pasti punya keinginan untuk berprestasi setinggi mungkin.Pasti juga tidak ada usaha manusia yang anti-gagal,tidak ada langkah manusia yang bebas dari hambatan dan keterbatasan ,dan tidak ada pula manusia yang selamanya bias menghindari pukulan-pukulan buru yang datang mendadak.Pendeknya ,tidak ada manusia yang bebas dari masalah.

NB : Alasan kenapa memilih IWAN FALS yang menjadi tokoh inspirasi karena sejak kecil sudah mendengar Lagu-lagu Iwan Fals yang selalu diputar oleh Almarhum Ayahanda, yang membuat penasaran dan bertanya siapa Iwan Fals itu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar